alt/text gambar

Senin, 22 Juni 2015

Topik Pilihan:

APA ITU INFLASI?



Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum. Berdasarkan kepada sumber dan penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi dibedakan kepada tiga bentuk:

INFLASI TARIKAN PERMINTAAN
INFLASI DESAKAN BIAYA
INFLASI DIIMPOR

INFLASI TARIKAN PERMINTAAN
Inflasi ini terjadi karena permintaan akan barang dan jasa melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Permintaan yang tinggi terhadap barang dan jasa akan menaikkan harga-harga (supply and demand). Permintaan dari pemerintah yang berlebihan juga dapat menyebabkan inflasi. Hal ini terjadi karena prmintaan agregat melebihi kemampuan ekonomi menyediakan barang dan jasa. Dalam bahasa sederhananya, inflasi ini disebabkan oleh permintaan (demand) barang dan jasa lebih tinggi dari penawaran (supply). Sesuai dengan hukum pasar, jika permintaan tinggi, penawaran tetap, harga akan naik. Sebaliknya, jika penawaran tinggi, permintaan tetap, harga akan turun.

INFLASI DESAKAN BIAYA
Inflasi ini terjadi karena tingginya biaya produksi perusahaan-perusahaan. Sehingga, perusahaan tersebut menaikkan harga-harga produknya. Salah satu faktor penyebabnya ialah tuntutan kenaikan upah oleh para pekerja.

INFLASI DIIMPOR
Inflasi ini terjadi karena naiknya harga barang-barang impor. Kenaikan harga barang-barang impor yang penting untuk kebutuhan industri dalam negeri (domestik) akan menyebabkan naiknya biaya produksi dan pada akhirnya akan menaikkan harga-harga produk. Salah satu contoh, misalnya, efek kenaikan harga minyak terhadap negara-negara pengimpor minyak. Di samping itu, krisis nilai tukar juga akan menaikan barang-barang impor. Karena untuk melakukan impor negara pengimpor harus menggunakan dolar. Oleh karenanya, dengan jatuhnya nilai rupiah terhadap dolar akan menaikkan harga-harga produk perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan baku atau kebutuhan-kebutuhan industrinya dari barang-barang impor. Inflasi diimpor inilah salah satu penyebab krisis ekonomi Indonesia tahun 1998 yang berawal dari krisis nilai tukar. Krisis nilai tukar disebabkan oleh kenaikan nilai mata uang dolar terhadap rupiah. Kenaikan nilai dolar terhadap rupiah disebabkan oleh kebutuhan akan dolar yang tinggi. Kebutuhan dolar yang tinggi dikarenakan keperluan untuk pembayaran utang yang telah jatuh tempo. Utang luar negeri diperlukan untuk mengimpor barang-barang keperluan produksi dan konsumsi dalam negeri dan untuk keperluan menutup utang itu sendiri.

TINGKAT LAJU INFLASI

Tingkat laju inflasi (kenaikan harga-harga) dapat dibedakan kepada tiga golongan:

Inflasi merayap 2 - 3 %, atau 3 - 4 % setahun. Inflasi pada tingkat ini disebut inflasi yang rendah.
Inflasi sederhana (moderat), yakni 5 - 10 % setahun.
Hiperinflasi. Inflasi ini mencapai lebih dari 10 % dan sering kali lebih dari 100 %.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI INFLASI

Kebijakan Fiskal: Mengurangi pengeluaran pemerintah (permintaan terhadap barang dan jasa)
Kebijakan Moneter: Membatasi kredit dan menaikkan suku bunga
Kebijakan Segi Penawaran: Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak ke atas bahan-bahan mentah, menggalakkan pertambahan produksi, menggalakkan perkembangan teknologi serta melakukan penetapan harga.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN

Kebijakan Fiskal: Menambah pengeluaran pemerintah
Kebijakan Moneter: Menambah penawaran uang dan menurunkan suku bunga
Kebijakan Segi Penawaran :
- Mendorong lebih banyak investasi
- Membangun infrastruktur
- Memperbaiki birokrasi pemerintah
- Memberi subsidi
- Mengurangi pajak perusahaan dan pajak individu.

PENGANGGURAN

Tingkat pengangguran yang rendah sama dengan tingkat inflasi yang rendah, yakni 2-3% dari tenaga kerja dalam setahun.


INFLASI DAN KURS VALUTA ASING

Inflasi sangat besar pengaruhnya terhadap kurs pertukaran valuta asing (valas). Inflasi yang berlaku pada umumnya pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai suatu valas. Kecenderungan ini disebabkan oleh efek inflasi yang berikut:
Inflasi menyebabkan harga-harga dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri. Oleh karena itu, inflasi cenderung menambah impor.
Inflasi menyebabkan barang-barang ekspor menjadi lebih mahal. Oleh karena itu, inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor.
Keadaan (1) menyebabkan permintaan valas bertambah, dikarenakan untuk keperluan mengimpor.
Keadaan (2) menyebabkan penawaran ke atas valas berkurang. Maka, harga valas akan bertambah. (Berarti, harga mata uang Negara yang mengalami inflasi merosot).

DEFLASI

Deflasi terjadi karena permintaan konsumen menurun atau karena supply yang terlalu banyak. Atau kombinasi antara keduanya. Misalnya, harga bahan makanan turun karena dipicu oleh meningkatnya pasokan bahan makanan tersebut di pasar, baik dari produksi dalam negeri (domestik), maupun dari pasokan bahan impor.

0 komentar:

Posting Komentar