alt/text gambar

Minggu, 06 Juli 2025

Topik Pilihan:

PhD Itu Apa Sih?

Oleh: Nadirsyah Hosen


PhD itu bukan soal gelar tiga huruf di belakang nama. Itu soal berapa kali kau meragukan dirimu sendiri—dan tetap menulis. Soal tidur dengan kegelisahan, bangun dengan keraguan, dan menyerahkan ratusan halaman ke dosen pembimbing hanya untuk dapat komentar: “Tolong diperjelas. Rewrite!”

PhD bukan bukti kau paling pintar. Seringkali, justru sebaliknya: itu bukti kau cukup keras kepala untuk terus bertanya saat orang lain sudah puas dengan jawaban Google Scholar atau ChatGPT.

PhD itu seperti pacaran LDR sama ide. Kau percaya, walau tak bisa lihat hasilnya sekarang. Kau sabar, walau disertasi sering bikin sakit hati. Kadang ide datang jam 3 pagi, lalu malah hilang pas kamu udah siap menuliskannya.

Dunia pikir PhD itu prestasi. Padahal kadang cuma jalan panjang penuh stres dan folder bernama: Final-Fix-FinalBeneran-FixRevisiFinal.docx

Dan setelah semua itu, kamu tetap gak bisa nyusun satu kalimat paling penting dalam hidup:

“Aku sayang kamu.”

Mau ngomong gini aja, muternya bisa 3 paragraf, sambil posting lagu If Tomorrow Never Comes.

PhD itu bukan bukti bahwa kamu paling ngerti dunia. Karena biarpun kamu udah punya gelar, kamu tetap aja gagal memahami isi hatinya. Gagal menafsirkan amarahnya. Gak peka dengan getar-getar cinta yang dia kirim lewat postingan artistik di pantai dengan lagu beautiful in white.

PhD itu jangan-jangan sebenarnya singkatan dari:

“Perempuan Harus Dimengerti.”

Dan kalau kamu punya dua gelar PhD?

Ya tinggal ditambahin:

“Perempuan Harus Dicintai (dengan Sepenuh Hati, Tanpa Ada Celah bagi yang Lain untuk Bisa DM, Bisa Ngafe Berdua, atau Bisa Foto Berdua. Pokoknya cukup sama kekasih hatimu saja).”

Punya PhD itu baru terasa enak kalau gajinya dollar atau euro. Kalau rupiah, ya bisa-bisa artinya jadi Permanent Head Damage 😊


Nadirsyah Hosen

0 komentar:

Posting Komentar