Kritik tajam terhadap manipulasi bahasa dalam dunia politik. Orwell mengamati bahwa bahasa sering digunakan bukan untuk menjelaskan kebenaran, tetapi untuk membungkusnya dengan kata-kata manis yang menyesatkan. Dengan retorika yang rapi, kebijakan yang merugikan bisa dibungkus seolah demi kepentingan umum, dan tindakan brutal bisa diberi legitimasi moral.
Dalam praktiknya, banyak politisi atau pihak berkuasa menggunakan eufemisme dan jargon untuk menutupi kenyataan pahit. Misalnya, perang disebut “operasi militer,” kenaikan pajak disebut “penyesuaian,” atau PHK massal disebut “perampingan.” Kata-kata seperti ini sengaja dipilih untuk mengurangi dampak emosional, sehingga publik lebih mudah menerima tanpa perlawanan.
Pesan Orwell adalah peringatan agar kita selalu kritis terhadap bahasa yang digunakan dalam ranah politik. Ketika kata-kata mulai terdengar terlalu indah untuk realitas yang pahit, di situlah kita perlu bertanya: “Apa yang sebenarnya terjadi di balik kalimat ini?” Kesadaran akan hal ini adalah langkah awal untuk tidak terjebak dalam jebakan retorika yang menipu.
Sumber: https://www.facebook.com/share/p/16mRjwKnTx/
0 komentar:
Posting Komentar