Diogenes, filsuf dari aliran Sinisme, dalam kutipan ini menekankan relativitas cara berpikir manusia. Ketika seseorang dianggap “gila” oleh orang lain, sering kali itu bukan karena ia benar-benar kehilangan akal, tetapi karena cara berpikirnya berbeda dari mayoritas.
Sebagai seorang Sinis, Diogenes hidup dengan cara yang menentang norma sosial. Ia menolak kemewahan, hidup dalam kesederhanaan ekstrem, dan sering mengejek konvensi sosial. Banyak orang pada zamannya menganggapnya aneh atau bahkan gila, tetapi baginya, justru merekalah yang hidup dalam delusi sosial.
Kutipan ini juga bisa dilihat sebagai kritik terhadap standar kewarasan yang ditentukan oleh masyarakat. Apa yang dianggap “normal” sering kali hanyalah kesepakatan kolektif, bukan kebenaran mutlak. Diogenes mengingatkan bahwa perbedaan cara berpikir bukan berarti seseorang gila—mungkin justru ia melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar