alt/text gambar

Rabu, 24 September 2025

Topik Pilihan: ,

Tentang Demo Agustus 2025

Made Supriatma


Oleh: Made Supriatma


959 orang yang sama seperti tahun 1998 lalu. Merekalah yang membuat kepolisian terpisah dari ABRI. Merekalah yang bercita-cita membuat kepolisian sebagai aparat sipil—yang beradab, tidak militeristik, tidak brutal, dan tidak menggunakan kekerasan secara berlebihan. 

Anarkis? Apakah ada cara lain menyampaikan pendapat supaya didengar kecuali dengan melakukannya dengan cara-cara demonstratif. Kami rakyat sudah terlalu hapal. Cara-cara sopan santun dan berbudaya—yang menuruti standar para elit itu—hanya akan dimanipulasi. Kami tahu persis bahwa setiap usaha untuk membuat "demokrasi yang santun, penyampaian pendapat yang sopan," itu hanya akan memberikan cek kosong untuk para penguasa untuk lebih leluasa menggarong kekayaan negeri ini dan mengganggsir uang pajak yang kami bayar. 

959 orang yang sebagian kalian siksa tidak akan membungkam apa yang dirasakan sebagian besar rakyat Indonesia. Tidak akan membut gentar anak-anak muda yang tidak punya masa depan. Tidak akan menyurutkan keberanian mereka yang tidak punya harapan untuk membela kehidupan mereka. 

959 itu bukan sekedar angka. Mereka adalah simbol dari perlawanan terhadap keserakahan tidak tahu malu, dinasti-dinasti politik yang busuk, oligkarkh-oligarkh yang perutnya tidak punya dasar dan keserakahannya tanpa batas. Mereka adalah simbol perjuangan melawan para abdi cuan, para jendral korup dan haus darah. 

Sebagian dari 959 ini mungkin melawan api dengan api. Persis sepertti pahlawan-pahlwan muda yang mereka pelajari pada saat Revolusi kemerdekaan. Apa beda mereka dengan para pejuang revolusi ini? Sama-sama muda. Sama-sama remaja. Sama-sama disingkirkan oleh sistem. Sama-sama terhina dan diperbudak. 

Untuk Anda para aparat, berhentilah bertindak seperti Anda adalah aparat negara kolonial! Anda memusuhi rakyat Anda sendiri. Anda memusuhi masa depan bangsa ini sendiri. Berjuanglah bersama orang-orang yang Anda tahan ini. Karena mereka ingin Indonesia yang lebih baik—termasuk baik bagi Anda juga. 

Untuk 959 kawan ini, percayalah penderitaan Anda tidak akan sia-sia. Presiden Prabowo kemarin menyebut, "langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar (the right step on the right side of history)." Itu dikatakannya untuk dukungan terhadap negara Palestina. Alangkah baiknya itu juga dikatakan kepada Kepolisian RI untuk membebaskan 959 tahanan politik ini. 

Karena apa? Karena itu adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar (the right step on the right side of history)! 

Sesederhana itu!


Made Supriatma, kritikus politik


0 komentar:

Posting Komentar