alt/text gambar

Senin, 22 Juni 2015

Topik Pilihan:

MOBILITAS SOSIAL


Mobilitas sosial adalah perubahan status dan peran sosial individu atau kelompok sosial dalam masyarakat, baik secara naik-turun (vertikal) maupun secara mendatar (horizontal). Perubahan status sosial seseorang ke strata sosial yang lebih tinggi dapat terjadi antara lain dikarenakan meningkatnya pendidikan, bertambahnya pemilikan materi, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya.
Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas Sosial Vertikal adalah perpindahan individu atau kelompok sosial dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Contoh Mobilitas Sosial Vertikal naik (social climbing): Dulu, ia warga masyarakat biasa, tetapi sekarang dipilih oleh masyarakat sebagai gubernur; dulu ia dosen biasa, sekarang jadi menteri; dulu ia prajurit rendah, sekarang jadi jenderal; dulu ia miskin, sekarang kaya raya; dulu ia pegawai rendahan, sekarang jadi pejabat tinggi.
Contoh Mobilitas Sosial Vertikal turun (social sinking): Anak orang kaya yang malas belajar, senang judi dan mabuk-mabukan, akhirnya ia menjadi terbelakang, bodoh dan jatuh miskin. Dengan demikian, status sosialnya menjadi turun.
Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan individu atau kelompok sosial dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang sederajat. Misalnya, dulu ia menjadi camat di kecamatan A, sekarang menjadi camat di kecamatan B. Mobilitas sosial horizontal tidak mengakibatkan naik atau turunnya status sosial seseorang dalam sebuah struktur sosial. Perpindahan ini bisa berupa perpindahan bidang pekerjaan dan perpindahan tempat atau geografis.

Saluran-saluran Mobiltas Sosial vertical

Lembaga pemerintahan. Contohnya, seseorang yang hanya anak petani sempat bekerja sebagai PNS. Dengan memasuki lembaga pemerintahan, seseorang bisa mencapai status sosial yang tinggi.
Lembaga pendidikan. Strata sosial juga bisa meningkat dikarenakan meningkatnya jenjang pendidikan seseorang. Contohnya, dulu ia hanya tamatan SMA, sekarang ia sudah sarjana, bahkan sudah menyelesaikan studi pada strata 2 dan 3 (S1, S2 dan S3). Jadi, orang yang ingin meningkatkan status sosialnya bisa juga menggunakan saluran pendidikan.
Lembaga keagamaan. Contohnya, seorang santri bisa mencapai strata sosial yang lebih tinggi kalau ia rajin menekuni ilmu agama dan akhirnya jadi kiai.
Mobilitas Sosial yang lain:
Mobilitas antargenerasi. Contohnya, dulu orang tuanya hanya petani, tetapi sekarang anaknya pejabat tinggi di pemerintahan.
Mobilitas sosial intragenerasi. Contohnya: dulu ia hanya anggota biasa dalam sebuah organisasi, sekarang sudah jadi ketua umum.



0 komentar:

Posting Komentar