alt/text gambar

Selasa, 24 Agustus 2021

Topik Pilihan: , ,

Kata Bijak (15)

"Cara untuk menentang pikiran yang dianggap salah bukanlah dengan membungkamkannya secara paksa, melainkan melalui konfrontasi dalam dialog atau debat yang tetap menjamin kebebasan setiap peserta untuk membela pendapatnya." (Franz Magnis-Suseno, dalam Etika Politik, hlm. 151)

"Ada dua cara bagi kita untuk bisa mencintai kemanusiaan dan kebebasan: cara pertama adalah memilih jalan intelektual dan akademis. Cara yang kedua adalah menjadi aktivis."

"Jika penguasa diberikan keleluasaan bermain dengan kata-kata dan berlindung di balik istilah-istilah yang dapat ditafsirkan menurut selera kekuasaan, maka niscaya hukum hanya menjadi mulut, telinga, dan mata kekuasaan belaka." (Jimly Asshiddiqie, Kemerdekaan Berserikat, Pembubaran Partai Politik, dan Mahkamah Konstitusi, h. 140-141)

"MENGAPA BACA NOVEL? Apakah sebuah novel bisa mengubah dunia? Buatku, hal semacam itu penting nggak penting, tentang bisa atau tidak novel mengubah dunia. Tetapi, yang paling penting dan lebih bisa diusahakan adalah, bagaimana sebuah novel bisa mengubah cara orang melihat dunia. Karena ketika cara pandang orang terhadap dunia bisa berubah, dunia juga bisa berubah." (Eka Kurniawan)

Sebuah tulisan dari Imam Al-Ghazali
yang selalu terngiang di benak penulis
sekaligus menjadi sebuah motivasi besar
bagi kita semua adalah ”Kalau kamu bukan
anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.”

"Kalau engkau hanya membaca buku yang dibaca semua orang,  engkau hanya bisa berpikir sama seperti semua orang." (Haruki Murakami)

"Buku merupakan kebutuhan mutlak yang menyatu dalam kehidupan. Melalui buku, manusia menimba ilmu dan dengan buku pulalah kita mencurahkan ilmu."

Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya. (Bung Karno)

...seorang penulis, harus berani sendirian, menghadapi ribuan pendapat yang berbeda.
(PAT).

Hatta menuturkan, “Aku bisa hidup di manapun, asal dengan buku.” 

Kartini menulis, “Aku benamkan diriku dalam membaca dan membaca.”

Pada 1916 Sukarno pernah menulis, “Buku mengenalkanku pada dunia dengan pikiran-pikiran terhebat dan aku ingin dunia tahu, aku dan bangsaku juga besar.” Melalui buku Sukarno melampaui imajinasi kebanyakan orang-orang sebangsanya.

“Hanya orang bodoh yang mau meminjamkan bukunya. Dan hanya orang gila yang mau mengembalikan buku yang telah ia pinjam.” (Gus Dur)

Dalam pandangan eksistensialisme, jatuh cinta adalah bukti kegagalan individu mempertahankan dirinya sebagai subjek. Lambat-laun, cinta akan mentransformasi dirinya sebagai hasrat untuk memiliki sehingga masing-masing individu "terjebak" pada dunia orang lain. Lebih jauh, eksistensialisme beranggapan bahwa hubungan seks tak lebih sebagai pereduksian manusia sebagai "daging" semata: sebuah pengobjekkan total. Hasrat selalu gagal menemukan dirinya sebagai SUBJEK. (Fb: Wahyu Budi Nugroho)

"Bebek Berjalan Berbondong - Bondong, Akan Tetapi Burung Elang Terbang Sendirian," Bung Karno

"Fakta di media massa hanyalah hasil rekonstruksi dan olahan para pekerja redaksi. Sulit untuk dapat mengatakan bahwa apa yang mereka tulis adalah fakta yang sebenarnya." (Dalam buku Noam Chomsky, Politik Kuasa Media)

KUNCI PIDATO:
"Saya memberikan pidato berkali-kali dalam setahun di hadapan berbagai macam kelompok. 'Rahasia' saya sederhana saja: saya anggap 'publik speaking' tidak berbeda dengan jenis-jenis pembicaraan lain. Ia (hanya) merupakan cara membagi pikiran kepada orang lain. Dalam beberapa hal, pidato lebih mudah daripada percakapan sosial, karena Anda sepenuhnya menguasai arah pembicaraan. Tapi Anda harus punya sesuatu yang untuk dikatakan." (Larry King- seorang pembicara hebat Amerika)

Copas.
Matinya literasi kita....Rae Wellmina

MINKE & MIN(G)KEM

Mulai sekarang, Nak, Njo, janganlah kau mengutip novel, puisi, atau pernyataan orang-orang besar sebelum kamu. Tak perlu Shakespeare, Rendra, Pramoedya, atau Milan Kundera. Omonganmu akan dianggap fiksi, delusi, atau cuma imajinasi belaka.

Jangan pula mengutip kitab suci, karena kau akan segera dianggap radikal. Kalaupun tidak, pikiranmu pasti akan disebut dangkal.

Mulai sekarang, Nak, Njo, jika kau ingin jadi pemimpin, berhentilah membaca. Tak perlu banyak bicara. Tak perlu lagilah belajar retorika. Itu hanya mainan Aristotelian. Kini, cukuplah kau bisa mematut-matut diri di depan kamera saja.

Jadi, jika di masa depan tak ada lagi sastra, puisi, dan retorika di dalam bahasa politik anak negeri, maka ingat-ingatlah hari ini.

Maka janganlah heran, Nak, Njo, kutipan paling terkenal yang sering kita dengar dalam diskusi politik kita hari ini bukan lagi berasal dari Tagore, atau Tolstoy, atau Utuy, tapi dari judul lagu picisan: "Jangan Ada Dusta di Antara Kita". Ke depan, mereka mungkin akan mengutip dangdut koplo.

Jadi, ingat-ingatlah hari ini, Nak, Njo. Saat jurnalisme menghamba pada penguasa, politisi dinista karena meminjam bahasa sastra, dan retorika dianggap tuna data, maka satu-satunya bahasa politik yang diterima di zaman ini tinggalah harga kemeja dan celana.

Adakalanya kita tersiksa bukan oleh kenyataan, namun oleh bayangan kita atas kenyataan. (Rae Wellmina, Twitter)

1 komentar:

  1. Casino News - DrMCD
    The new “new” 안산 출장안마 gaming app was 김천 출장샵 launched earlier 사천 출장안마 this year in Michigan, and it is 사천 출장마사지 available in Michigan and Colorado. The company's 전라북도 출장안마 logo is Apr 13, 2021 · Uploaded by MGM Resorts

    BalasHapus