alt/text gambar

Kamis, 07 Juli 2016

Topik Pilihan:

ABUL ASWAD AD DUALI –MUSLIM SYI’AH SANG PENDIRI ILMU NAHWU

ABUL ASWAD AD DUALI –MUSLIM SYI’AH SANG PENDIRI ILMU NAHWU: Dikenal sebagai salah-seorang sahabat yang merupakan lingkaran inti Syi’ah Ali. Ia menjadi murid Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah yang dikenal sebagai pintu ilmunya Nabi Muhammad saw dan Islam, dan nahwu ia pelajari sendiri darinya (dari Ali ibn Abi Thalib as), di mana Imam Ali pun merupakan maha-guru nahwu kala itu. Dia termasuk orang yang pertama mengumpulkan mushaf dan mengarang ilmu nahwu dan peletak dasar kaidah-kaidah nahwu, atas rekomendasi dari Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah.

Ia juga mendapat intruksi dari Imam Ali bin Abi Thalib as, ketika menjadi khalifah (berdasarkan bai’at mayoritas kaum muslim kala itu), untuk merumuskan tanda-tanda baca pada tulisan. Sasaran pertamanya adalah mushaf-mushaf al Qur’an, karena di sinilah letak kekhawatiran salah baca seperti yang kerap terjadi waktu itu. Disamping nahwu, Abul Aswad berjasa dalam membuat harakat al Qur’an. Ia berhasil mewariskan sistem penempatan “titik-titik” tinta berwarna merah yang berfungsi sebagai syakal-syakal yang menunjukkan unsur-unsur kata Arab yang tidak terwakili oleh huruf-huruf.

Penempatan titik-titik tersebut, adalah:

Ø Tanda fathah dengan satu titik diatas huruf (a).
Ø Tanda kashrah dengan satu titik dibawah huruf (i)
Ø Tanda Dhamah dengan satu titik disebelah kiri huruf (u)
Ø Tanda tanwin dengan dua titik (an-in-un).

Untuk membedakan titik-titik tadi dari tulisan pokoknya (biasanya berwarna hitam), maka titik-titik itu diberi warna (biasanya merah). Tetapi sistem ini tidak dapat begitu saja menyelesaikan masalah, sebab ada huruf-huruf yang sama bentuknya namun harus dibaca berlainan tanpa dibubuhi tanda-tanda pembeda, huruf-huruf itu menyukarkan banyak pembaca. Usaha Abul Aswad ini, kemudian disempurnakan oleh murid-muridnya, Nasr Ibn ‘Ashim (w. 707 M) dan Yahya Ibn Ya’mur (w. 708 M) yang terjadi pada masa pemerintahan Abdul Malik Ibn Marwan dari Dinasti Umayah.


0 komentar:

Posting Komentar