alt/text gambar

Senin, 11 November 2024

Topik Pilihan:

MENDENGARKAN ADALAH SALAH SATU KUNCI SUKSES DALAM KOMUNIKASI



Teknik terpenting dalam komunikasi adalah mendengarkan. Tanya-puji-bereaksi. Pertanyaan merupakan wujud ketertarikan. Banyak yang tak tahu bagaimana cara menjalin komunikasi yang baik di kehidupan nyata, karena mereka hanya belajar sampai teknik bagaimana bersuara bagus atau bicara yang baik saja. 

Padahal, rumus komunikasi itu sederhana: C=QxPxR (Communication= Question x Praise x Reaction). 

Komunikasi = tanya, puji, reaksi. Artinya, agar komunikasi berjalan lancar dan baik, maka harus ada "pertanyaan", "pujian", dan dari situ baru muncul "reaksi".

Pertanyaan adalah bentuk ketertarikan terhadap lawan bicara. Pertanyaan dapat disebut sebagai dasar komunikasi. Komunikasi tak akan terwujud jika tak ada ketertarikan sama sekali terhadap lawan bicara. Berbicara tanpa ketertarikan sama saja berbicara dengan tembok. 

Pertanyaan termudah pada lawan bicara: "Siapa nama Anda?". 

Dalam suatu pertemuan, pertanyaan menjadi begitu penting. Duduk saja dalam barisan tak akan mendatangkan kebaikan. Saat kita melontarkan pertanyaan seperti "tinggal di mana?", atau "Anak Anda sekolah di mana?", bisa menjadikan Anda cepat akrab. 

Pujian juga penting untuk membangun hubungan yang baik. Pujian mempunyai efek yang instan dan kuat terhadap manusia. Pujian akan lebih efektif dengan menunjukkan bagian tubuh tertentu, misalnya "alismu bagus", "kulitmu seperti bayi". Atau barang yang dipakai lawan bicara, seperti baju, sepatu, dasi, dsb. Setelah pujian, akan ada umpan balik. 

Larry King berkata, "Tunjukkanlah dengan sungguh-sungguh bahwa Anda tertarik dengan apa yang sedang dikatakan oleh lawan bicara, sehingga dia pun akan berbuat demikian terhadap Anda. Untuk menjadi pembicara yang hebat, Anda harus terlebih dahulu menjadi pendengar yang hebat."

Oleh karena itu, dalam dialog ada aturan "1-2-3". Artinya, satu kali berbicara, dua kali mendengarkan, tiga kali memberi umpan balik. 

Ketidakharmonisan dalam hubungan apa pun disebabkan karena kurangnya memberi umpan balik terhadap lawan bicara. Mereka lebih banyak berbicara dan ingin lawan bicara mendengarkan saja dengan baik. Karena itu, komunikasi tak terjadi. Mestinya, dalam komunikasi harus ada "mendengarkan" dan "merespons" (lihat Oh Su Hyang, Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi yang Efektif, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2018, h. 44-50) 


0 komentar:

Posting Komentar