Opini yang mewakili lembaga disebut: tajuk rencana, pojok, opini, atau rubrik. Sedangkan opini yang mewakili perorangan disebut: kolom. Tajuk rencana (editorial) biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi (pemred) atau redaktur pelaksana. Umumnya, dalam surat kabar, tajuk rencana atau editorial disajikan berdampingan dengan kolom opini, surat pembaca atau hotlinepublicservice (lihat contohnya di Koran Kompas).
Setiap surat kabar tentu punya ciri khas masing-masing. Di Indonesia, hanya Harian Kompas yang punya dua tajuk rencana: masing-masing mengulas tentang nasional dan internasional. Saat awal-awal berdiri, tajuk rencanaKompas selalu ditulis oleh Jakob Oetama, pemimpin redaksi (pemred kala itu). Tajuk rencana yang bagus dan ideal, contohnya, adalah Kompas dan Koran Tempo. Tajuk rencana di kedua surat kabar itu selalu memberikan kesan argumentatif, tegas, jelas, dan memotivasi publik untuk menegakkan keadilan.
Tajuk rencana menggambarkan kebijakan editorial yang tegas. Idealnya, editorial atau tajuk rencana ditulis sesuai dengan headline (berita utama) ketika surat kabar itu terbit. Sangatlah lucu jika ada surat kabar yang berita utamanya adalah peristiwa lokal, tapi tajuk rencananya berisi peristiwa nasional atau internasional. "Tulisan tajuk rencana harus menyampaikan fakta-fakta, lalu perspektif," kata Jakob Oetama (lebih lanjut, search di Goegle tentang "tajuk rencana").
0 komentar:
Posting Komentar