alt/text gambar

Rabu, 13 Maret 2024

Topik Pilihan:

BASIS DAN SUPERSTRUKTUR KESADARAN DALAM TEORI MARX


Karl Marx—dalam analisis sosialnya—membagi masyarakat ke dalam dua fenomen, yaitu "basis" dan "superstruktur". Basis itu, secara sederhana, dapat dimaksudkan dengan "kehidupan ekonomi". Sedangkan superstruktur adalah tatanan kesadaran kolektif masyarakat. 

Tatanan kesadaran kolektif masyarakat atau "superstruktur kesadaran" itu dibagi dua: pertama, tatanan institusional seperti sistem pendidikan, sistem hukum, dan juga negara. Kedua, tatanan kesadaran kolektif, terdiri dari: sistem kepercayaan, norma-norma, nilai-nilai, pandangan dunia, agama, filsafat, moralitas, nilai-nilai budaya, seni, dsb. 

Dalam hubungan kedua fenomen itu, "basis"-lah yang menentukan "superstruktur kesadaran", bukan sebaliknya. Artinya, bahasa sederhananya: "kepentingan ekonomi"-lah mempengaruhi superstruktur kesadaran manusia. Lebih disederhanakan lagi bahasanya: kebutuhan perut (jasmani)-lah yang mempengaruhi cara berpikir manusia, prilakunya (moralitas), keyakinan keagamaannya, adat-istiadat, gaya atau seni hidupnya, kebudayaan, termasuk sistem hukum, politik, pendidikan, juga sistem kenegaraan.

Superstruktur kesadaran ini, dalam teori Marx, tak berdaya di hadapan basis. Bahasa lain: ekonomi-lah yang mendikte superstruktur kesadaran manusia.

Politik, negara, hukum, budaya, agama, moralitas, seni, dsb, adalah cerminan dari kondisi ekonomi. Jika ekonominya "parah", maka politiknya juga akan parah, hukumnya juga ikut parah. Dan semua superstruktur kesadaran akan parah jika ekonominya parah. Jadi, semua terpengaruh oleh ekonomi. Begitu kira-kira penjelasan sederhana, menurut saya, dari hubungan basis dan superstruktur kesadaran dalam filsafat Marx. 

Teori Marx ini sepertinya "nyambung" atau sesuai dengan kata-kata Pramoedya Ananta Toer. "Yang dinamakan jaman modern," kata Pram, "adalah jaman kemenangan modal. Setiap orang di jaman modern diperintah oleh modal besar, juga pendidikan yang Tuan tempuh di H.B.S. disesuaikan dengan kebutuhannya—bukan kebutuhan Tuan pribadi. Begitu juga surat kabarnya. Semua diatur oleh dia, juga kesusilaan, juga hukum, juga kebenaran dan pengetahuan."

0 komentar:

Posting Komentar