Ma'af Kawan.....Saya Gak Ngucapin Selamat ULTAH-mu. Ternyata ULANG TAHUN ada Dalam INJIL MATIUS 14 : 6 , INJIL MARKUS 6 :21 dan INJIL KEJADIAN 40:20
Mungkin kurangnya pengetahuan mengenai "ke-Aqidah-an", masih banyak ummat Islam yang mengikuti ritual paganisme ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan para ustadz dan ustazdahpun ikut merayakannya dan terjebak di dalamnya. Apalagi gencarnya media televisi dan media massa lainnya mempublikasikan seremonialnya yang terkadang dilakukan oleh beberapa da'i muda atau yang bergelar ustadz [setengah artis, katanya sih !]. Ditambah lagi kebiasaan ini sudah jamak dan menjadi hal yang seakan-akan wajib apabila ada anggota keluarga, rekan atau sahabat yang memperingati hari lahirnya. Dan tak kurang kelirunya sejak di Taman Kanak-kanak dan SD sudah diajarkan secara praktek langsung bahkan ada termaktub dalam buku-buku kurikulum mereka . Wallahu a'lam. Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka.
Pada masa-masa awal Nasrani generasi pertama (Ahlul Kitab / kaum khawariyyun / pengikut nabi Isa) mereka tidak merayakan Upacara UlangTahun, karena mereka menganggap bahwa pesta ulang tahun itu adalah pesta yang mungkar dan hanya pekerjaan orang kafir Paganisme.
Sebagai bukti bahwa ulang tahun
adalah tradisi paganisme, Firaun merayakan hari lahirnya sebagaimana terdapat
keterangan di dalam injil Kejadian 40:20:
Dan terjadilah pada hari ketiga,
HARI KELAHIRAN Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya.
Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah
para pegawainya. [Injil ; Kejadian 40:20]
Pada masa Herodes acara ulang
tahun dimeriahkan sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 14:6;
Tetapi pada HARI ULANG TAHUN
Herodes, menarilah anak Herodes yang perempuan, Herodiaz, ditengah-tengah
meraka akan menyukakan hati Herodes. (Matius14 : 6)
Dalam Injil Markus 6:21
Akhirnya tiba juga kesempatan
yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada HARI ULANG TAHUNNYA mengadakan
perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang
terkemuka di Galilea. (Markus 6:21)
-------------------------------------------------------------
Look at the Bible, Matthew 14 : 6
and Mark 6:21;
celebrating of birthday is
Paganism, and Jesus (Isa, peace be upon him) doesn't to do it, but Herod.
Matthew 14:6 :
"But when Herod's birthday
was kept, the daughter of Herodias danced before them, and pleased Herod".
Mark 6:21 :
And when a convenient day was
come, that Herod on his birthday made a supper to his lords, and the high
captains, and the chief men of Galilee.
-------------------------------------------------------------
Orang Nasrani yang pertama kali
mengadakan pesta ulang tahun adalah orang Nasrani Romawi. Beberapa batang lilin
dinyalakan sesuai dengan usia orang yang berulang tahun. Sebuah kue ulang tahun
dibuatnya dan dalam pesta itu, kue besar dipotong dan lilinpun ditiup. (Baca
buku :Parasit Aqidah. A.D. El. Marzdedeq, Penerbit Syaamil, hal. 298)
Sudah menjadi kebiasaan kita
mengucapkan selamat ulang tahun kepada keluarga maupun teman, sahabat pada hari
ULTAHnya. Bahkan tidak sedikit yang aktif dakwah (ustadz dan ustadzah) pun
turut larut dalam tradisi jahiliyah ini.
Sedangkan kita sama-sama tahu
bahwa tradisi ini tidak pernah diajarkan oleh Nabi kita yang mulia MUHAMMAD
Shalallah Alaihi Wasallam, dan kita ketahui Rasulullah adalah orang yang paling
mengerti cara bermasyarakat, bersosialisasi, paling tahu bagaimana cara
menggembirakan para sahabat-sahabatnya. Rasulullah paling mengerti bagaimana
cara mensyukuri hidup dan kenikmatannya. Rasulullah paling mengerti bagaimana
cara menghibur orang yang sedang bersedih. Rasulullah adalah orang yang paling
mengerti CARA BERSYUKUR dalam setiap hal yang di dalamnya ada rasa kegembiraan.
Adapun tradisi ULANG TAHUN ini merupakan tradisi orang-orang Yahudi, Nasrani
dan kaum paganism, maka Rasulullah memerintahkan untuk menyelisihinya. Apakah
Rasulullah pernah melakukannya ? Apakah para sahabat Rasululah pernah
melakukannya ? Apakah para Tabi'in dan Tabiut tabi'in pernah melakukannya ?
Padahal Herodes sudah hidup pada jaman Nabi Isa. Apakah Rasulullah mengikuti
tradisi ini ? Apakah 3 generasi terbaik dalam Islam melakukan ritual paganisme
ini ?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Sebaik-baik umat manusia adalah
generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi’in) dan
kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi’ut tabi’in).” (Muttafaq
‘alaih)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Janganlah kalian mencela seorang
pun di antara para sahabatku. Karena sesungguhnya apabila seandainya ada salah
satu di antara kalian yang bisa berinfak emas sebesar Gunung Uhud maka itu
tidak akan bisa menyaingi infak salah seorang di antara mereka; yang hanya
sebesar genggaman tangan atau bahkan setengahnya saja.” (Muttafaq ‘alaih)
Rasulullah pernah bersabda:
"Kamu akan mengkuti cara
hidup orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.
Sehingga jika mereka masuk kedalam lobang biawak kamu pasti akan memasukinya
juga". Para sahabat bertanya,"Apakah yang engkau maksud adalah kaum
Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah?"Rasulullah menjawab:"Siapa lagi
jika bukan mereka?!".
Rasulullah bersabda:
مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“ Man tasabbaha biqaumin fahua
minhum” (Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan
mereka."( HR. Ahmad dan Abu Daud dari Ibnu Umar).
Allah berfirman;
وَلَنْ
تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا
النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al
Baqarah : 120)
وَلا
تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ
بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ
وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ
عَنْهُ مَسْئُولا
Dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran ,
pengelihatan, dan hati, semuannya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (QS.
Al-Isra’:36)
"... dan kamu mengatakan
dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun juga, dan kamu
menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah
besar." (QS. an-Nuur: 15)
Janganlah kita ikut-ikutan,
karena tidak mengerti tentang sesuatu perkara. Latah ikut-ikutan memperingati
Ulang Tahun, tanpa mengerti darimana asal perayaan tersebut.
Ini penjelasan Nabi tentang
sebagian umatnya yang akan meninggalkan tuntunan beliau dan lebih memilih
tuntunan dan cara hidup diluar Islam. Termasuk juga diantaranya adalah
peringatan perayaan ULTAH, meskipun ditutupi dengan label SYUKURAN, SELAMATAN
atau ucapan selamat MILAD atau Met MILAD seakan-akan kelihatan lebih Islami.
Ingatlah ! Sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Rasul.
مَنْ
عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa beramal dengan suatu
amalan yang "tidak ada perintah dari kami padanya" maka amalan
tersebut TERTOLAK (yaitu tidak diterima oleh Allah).” [HR. Muslim]
Rasulullah, para sahabat, tabi'in
dan tabiut tabi'in adalah orang yang PALING MENGERTI AGAMA ISLAM. Mereka tidak
mengucapkan dan tidak memperingati Ulang Tahun, walaupun mungkin sebagian
manusia menganggapnya baik.
Pahamilah "Kaidah" yang
agung ini;
لو
كان خيرا لسبقون اليه
"Lau Kaana Khairan
Lasabaquuna ilaihi"
SEANDAINYA PERBUATAN ITU BAIK,
MAKA RASULULLAH, PARA SAHABAT, TABI'IN DAN TABIUT TABI'IN PASTI MEREKA LEBIH
DAHULU MENGMALKANNYA DARIPADA KITA. Karena mereka paling tahu tentang nilai
sebuah kebaikan daripada kita yang hidup di jaman sekarang ini.
Jika kita mau merenung apa yang
harus dirayakan atau disyukuri BERKURANGNYA usia kita? Semakin dekatnya kita
dengan KUBUR? SUDAH SIAPKAH kita untuk itu? Akankah kita bisa merayakannya
tahun depan?
Allah berfirman :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri MEMPERHATIKAN apa yang telah
diperbuatnya UNTUK HARI ESOK (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)
Seorang muslim dia dituntut untuk
MUHASABAH setiap hari, karena setiap detik yang dilaluinya TIDAK akan pernah
kembali lagi sampai nanti dipertemukan oleh ALLAH pada hari penghisaban , yang
tidak ada yang bermanfaat pada hari itu baik anak maupun harta kecuali orang
yang menghadap ALLAH dengan membawa hati yang ikhlas dan amal yang soleh.
Jadi, alangkah baiknya jika
tradisi jahiliyah ini kita buang jauh-jauh dari diri kita, keluarga dan
anak-anak kita dan menggantinya dengan tuntunan yg mulia yang diajarkan oleh
Rasulullah.
0 komentar:
Posting Komentar