alt/text gambar

Kamis, 19 Oktober 2023

Topik Pilihan: ,

BAHASA TERTUA

Oleh: Luthfi Assyaukaniee


Apakah kaum Muslim satu-satunya umat beragama di dunia yang yakin bahwa bahasa Arab adalah bahasa tertua, bahasa akhirat, bahasa surga, bahasa Allah yang qadim? Jawabnya tidak. Bangsa Yahudi juga dulu begitu. Orang-orang Yahudi berpikir bahwa Ibrani adalah bahasa tertua di dunia, bahasa YHWH, bahasa Adam, bahasa surga.

Sampai abad ke-18, sebelum penelitian ilmiah tentang asal-usul bahasa dilakukan, banyak orang mengira bahwa Ibrani adalah bahasa tertua di dunia. Terpengaruh oleh ajaran Yahudi, kaum terpelajar di Eropa juga merasa bahwa Ibrani merupakan induk dari segala bahasa. Hingga mereka kemudian dikejutkan oleh temuan beberapa inskripsi berbahasa Sanskerta, Sumeria, Akkadia, dan bahasa-bahasa lain yang lebih tua.

Para filolog akhirnya berkesimpulan: setiap agama punya bahasanya sendiri-sendiri, bahasa yang digunakan tuhan berkomunikasi. Tuhannya orang Hindu berbahasa Sanskerta. Tuhannya orang Budha berbahasa Pali. Tuhannya orang Yahudi berbahasa Ibrani. Tuhannya orang Zoroastrian berbahasa Avestan. Dan tuhannya orang Islam berbahasa Arab. Tuhan menyesuaikan diri dengan bahasa yang digunakan para pendiri agama.

Mengapa tuhan tidak memaksakan saja bahasa yang universal untuk semua bangsa? Tidak mungkin. Mengapa? Karena pendiri agama (nabi) tak mungkin menciptakan sesuatu yang dia tidak paham. Tuhan yang "diciptakan" para nabi adalah tuhan yang berbahasa seperti mereka. Nabi yang menyampaikan pesan dengan bahasa yang tak dipahami pengikutnya pastilah akan gagal.

Kalau al-Asy'ari dan kaum Mu'tazila dulu tahu sejarah dan asal-usul bahasa, mereka mungkin akan tersipu malu betapa nekatnya mereka memperdebatkan tentang kalam tuhan: qadim atau baharu, makhluk atau bukan? Betapa sia-sianya.

Sumber:  Facebook Luthfi Assyaukaniee

0 komentar:

Posting Komentar