alt/text gambar

Kamis, 19 Oktober 2023

Topik Pilihan: ,

Siapa Yang Ngarang Cerita Itu?


Oleh: Luthfi Assyaukaniee


Lagi pada ribut film berjudul His Only Son, yang kabarnya "menghina" umat Islam. Saya belum nonton film itu dan tak tertarik untuk menontonnya. 

Kabarnya, dalam film itu dikisahkan bahwa yang disembelih Ibrahim adalah Ishak dan bukan Ismail. Padahal menurut keyakinan Islam, yang disembelih adalah Ismail. Mengatakan Ishak yang disembelih adalah penghinaan. Karenanya, film itu harus dilarang.

Kalau argumen orang Islam ini diterima, bahaya sekali. Al-Quran harus dilarang dari seluruh negara berpenduduk mayoritas Kristen, karena kitab ini telah menghina keyakinan Kristen. Dalam Quran disebutkan bahwa Yesus tidak disalib, padahal penyaliban Yesus adalah keyakinan Kristen paling fundamental.

Untunglah orang2 Kristen di Eropa pada waras. Mereka tak merasa dihina oleh Quran. Mereka juga tak terlalu peduli apa kata kitab suci. Jangankan kata Quran, kata Bibel atau kitab suci mereka saja, mereka tak terlalu menganggapnya penting. Kitab suci bukanlah buku sejarah. Tidak perlu dipahami secara harfiah.

Orang yang belajar sejarah pasti paham bahwa kitab suci bukanlah karya ilmiah. Banyak sekali tokoh dan nama dalam kitab suci yang tak ada rujukan sejarahnya. Mereka adalah tokoh-tokoh fiktif karangan manusia purba. Kandungan kitab suci, khususnya yang memuat kisah dan dongeng, ditransmisikan dari mulut ke mulut. Selalu ada penyimpangan dalam proses penyampaian informasi.

Jangankan informasi yang terjadi 2000 tahun silam. Informasi tentang Perang Dunia Kedua saja, yang belum 100 tahun, banyak versinya. Yang harus diributukan bukanlah siapa yang disembelih, tapi siapa yang ngarang cerita itu pertama kali.

Sungguh sial orang yang meributkan hal-hal yang tak penting sambil terus meyakininya sebagai sesuatu yang penting.

Sumber: Facebook Luthfi Assyaukaniee

0 komentar:

Posting Komentar