alt/text gambar

Minggu, 25 Februari 2024

Topik Pilihan:

GENOSIDA ISRAEL-PALESTINA DAN PEMUDA INDONESIA


Oleh: LISA RIYANTI


Konflik Palestina-Israel dimulai sejak pendudukan Israel di wilayah Palestina. Dimulai dengan gerakan Zionis yang didirikan pada tahun 1895 oleh Theodor Herzl. Herzl adalah pemimpin komunitas Yahudi Inggris.

Gerakan Zionisme itu pun terus berlangsung. Konflik Palestina dengan Israel pun terus terjadi. Gerakan Zionis terus berusaha merampas daerah bangsa Palestina demi tujuan utamanya: berdirinya negara untuk kaum Yahudi. Hingga kini, dari waktu ke waktu, wilayah Palestina yang luas itu pun terus berkurang akibat pendudukan Israel.

Nah, bagaimana posisi atau sikap Indonesia, terutama di kalangan pemuda, terhadap konflik itu? Indonesia dan Palestina sudah menjalin hubungan diplomasi sebelum Indonesia merdeka. Salah satu buktinya, diadakannya Congres Al-Islam pertama di Surabaya pada 26 Februari – 1 Maret 1998. 

Sebaliknya, terhadap kehidupan bangsa Indonesia, Palestina mempunyai peran penting, di antaranya menyampaikan dukungan atas janji kemerdekaan yang dicetuskan sang Perdana Menteri Koiso. Hingga saat ini mulai dari Presiden Sukarno sampai Joko Widodo Indonesia terus berupaya dengan konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Salah satu bentuk dukungan Indonesia terhadap Palestina ialah: tidak dibangunnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel. Artinya, Indonesia tak mengakui eksistensi negara Israel.

Terdapat pertarungan konsepsi dan perbedaan persepsi masyarakat terhadap konflik Palestina-Israel. Mayoritas menganggap bukan konflik agama. Ada perbedaan konsepsi antara kalangan pemuda muslim dan non muslim. Tapi, sebagian besar pemuda muslim memiliki konsepsi dan persepsi yang sama: bahwa mereka mengutuk tindakan Israel. Hanya saja, pemuda non muslim lebih bersikap moderat. 

Di kalangan generasi muda, khususnya umat Islam, puluhan organisasi mahasiswa mendukung pemerintah Indonesia dalam aktif membela Palestina. melihat konflik ini lebih dari sekedar konflik agama. Hal ini dimediasi melalui Aksi Solidaritas Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina (Solid Palestine Action) yang dilakukan oleh Persatuan Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (Kolaborasi) yang beranggotakan puluhan organisasi kemahasiswaan. Mereka berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Indonesia AS di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Mei 2021.

Artinya, kita walaupun ada banyak perbedaan konsepsi dan persepsi terhadap konflik Palestina dan Israel, pemuda Indonesia juga harus mengambil peran baik itu dengan cara yang sederhana seperti mengirimkan bantuan atau bahkan mengkaji lebih dalam terkait strategi yang dapat dilakukan untuk meredam atau bahkan menghentikan tindakan yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina saat ini. 

Lisa Riyanti, Badko HMI Sumatera Barat

Peserta LK3 BADKO HMI Jambi


0 komentar:

Posting Komentar