alt/text gambar

Minggu, 27 Oktober 2024

Topik Pilihan:

11 Kriteria Umum Nilai Berita (Layak Berita)


1. Unusualness (keluarbiasaan) 

2. Impact (dampak) 

3. Timeliness (aktualitas, immediacy

4. Proximity (kedekatan) 

5. Information (informasi) 

6. Conflict (konflik) 

7. Prominence (orang penting atau orang ternama) 

8. Human interest (kepentingan manusia) 

9. Surprising (kejutan) 

10. Newness (kebaruan) 

11. Sex (seks) 


(AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014, h. 80-91)

***

10 Elemen Nilai Berita Versi Septiawan Santana K

1. Timelines (immediacy, aktualitas) 

Berita adalah apa yang baru saja terjadi. Jika terjadi beberapa waktu lalu, itu namanya sejarah. Yang terjadi pada waktu lalu bisa juga bernilai berita, tapi dalam bentuk feature, bukan hard news, bukan straight news. 

2. Proximity (kedekatan) 

Masyarakat lebih tertarik dengan peristiwa yang terjadi di dekatnya

3. Consequence (dampak, impact) 

Hal yang memiliki dampak pada kehidupan banyak orang. Misalnya, kenaikan harga BBM, perubahan UU, dsb. 

4. Conflict (konflik) 

Peristiwa-peristiwa seperti perang, demontrasi, kriminal, perseteruan antar individu, antar kelompok, antar negara, dsb. 

5. Oddity (keanehan; keganjilan) 

Peristiwa yang tak biasa. Seperti tukang sapu jadi calon gubernur, bayi kembar lima, dsb. 

6. Sex 

Berita tentang impeachment Presiden AS Bill Clinton karena kasus selingkuh adalah contoh elemen sex. 

7. Emotion (human interest

Hal yang mengandung kesedihan, kemarahan, simpati, ambisi, cinta, kebencian, kebahagiaan, humor. Misalnya kasus eksekusi rumah Nenek Satariyah

8. Prominence (orang penting atau orang ternama) 

Dalam jurnalistik, ada adagium "names make news" (nama membuat berita). Orang penting atau orang-orang terkenal, apa saja yang dilakukannya, bisa menjadi bahan berita. 

9. Suspense

Sesuatu yang ditunggu-tunggu, misalnya siapa pelaku Bom Bali, dsb. 

10. Progress

Perkembangan peristiwa yang ditunggu masyarakat. Ingat, misalnya, dulu masyarakat penasaran kelanjutan kasus Sambo. Kesudahan invasi AS ke Irak, dsb. 

(Septiawan Santana K., Jurnalisme Kontemporer,  Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005, h. 18) 


0 komentar:

Posting Komentar