Epictetus, seorang filsuf Stoik, menekankan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai jika kita fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali kita dan melepaskan kekhawatiran tentang hal-hal yang berada di luar kendali. Pernyataan ini mencerminkan inti dari filsafat Stoik, yaitu dikotomi kendali, yang membagi dunia menjadi dua:
1. Hal-hal yang dapat kita kendalikan: Pikiran, pilihan, tindakan, dan reaksi kita. Ini adalah wilayah di mana kita memiliki kuasa penuh, dan di sinilah perhatian kita seharusnya difokuskan.
2. Hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan: Keadaan eksternal seperti cuaca, pendapat orang lain, atau hasil dari suatu peristiwa. Meskipun kita bisa berupaya, hasil akhirnya sering berada di luar kuasa kita.
Epictetus menegaskan bahwa banyak penderitaan manusia berasal dari keinginan untuk mengendalikan hal-hal yang sesungguhnya di luar jangkauan kita. Misalnya, jika kita khawatir tentang bagaimana orang lain memandang kita, kita akan terus merasa tertekan karena opini orang adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan. Sebaliknya, jika kita fokus untuk menjadi pribadi yang baik, terlepas dari apa yang orang lain pikirkan, kita akan merasa lebih damai.
Dengan menerima keterbatasan ini, kita tidak lagi membuang energi untuk hal-hal yang mustahil kita ubah. Sebagai gantinya, kita berinvestasi dalam membangun karakter, kebajikan, dan ketenangan batin—semua hal yang sepenuhnya berada di bawah kendali kita. Itulah jalan menuju kebahagiaan sejati menurut Epictetus.
0 komentar:
Posting Komentar