alt/text gambar

Jumat, 22 April 2022

Topik Pilihan:

AKTIVIS DAN PENTINGNYA KEMAMPUAN MENULIS

-

Oleh: NANI EFENDI


Bagi yang mengaku sebagai aktivis, terutama aktivis pergerakan, penting baginya memiliki skill menulis. Mengapa? Karena, aktivis pergerakan itu adalah orang yang selalu resah. Resah dengan keadaan masyarakatnya yang ia anggap tak beres, tak adil, dan tak benar. Untuk itu, aktivis adalah orang yang mestinya harus selalu berpikir dan bergerak. Namun, untuk bergerak, ia harus punya konsep, ide, atau gagasan untuk perubahan. Aktivis mesti pintar filsafat juga. Oleh karena itu, gagasan itu tak cukup hanya disuarakan lewat toa sewaktu demonstrasi saja, karena akan cepat dilupakan orang. Pemikiran atau gagasan-gagasan kemajuan perlu ditulis, diketahui, dan dibaca semua orang sehingga dapat dipahami dan dilaksanakan oleh orang lain, terutama oleh pihak kekuasaan.

Kebanyakan tokoh aktivis adalah penulis

Jika kita melihat sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sebagian besar tokohnya, adalah penulis. Terutama para founding father kita. Bung Karno, Hatta, Sjahrir, H.O.S. Tjokroaminoto, Tan Malaka, Mohammad Natsir, R.A Kartini, dan lain-lain. Termasuk tokoh-tokoh kiri: Aidit, Semaun, Alimin, Njoto, dan lain-lain.

Aktivis Angkatan ’66 juga penulis-penulis hebat: Arief Budiman, Soe Hok Gie, Rahman Tolleng, Goenawan Mohamad, Nono Anwar Makarim, Dawam Rahardjo, dan lain-lain. Aktivis angkatan 98: Budiman Sudjatmiko, Andi Arief, Nezar Patria, Arief Budiman, dan lainnya.

Milikilah skill menulis

Banyak aktivis saat ini yang pintar berdebat, tapi tak banyak yang hebat menulis. Banyak yang pintar interupsi pembicaraan orang, tapi tak banyak yang mampu berpolemik atau perang melalui tulisan. Berbeda dengan aktivis di masa lalu, semisal Pramoedya Ananta Toer. Pram perang tulisan dengan Goenawan Mohamad. Nah, masih mengaku aktivis? Menulislah! Untuk penjelasan lebih mendalam tentang masalah ini, baca tulisan saya di blog ini yang berjudul "Aktivis Mesti Menulis". Silakan klik: AKTIVIS MESTI MENULIS ~ Nani Efendi (catatannaniefendi.blogspot.com)

NANI EFENDI, Alumnus HMI


0 komentar:

Posting Komentar