Oleh: Nani Efendi
Banyak orang pintar berbicara, tapi tak semua orang pintar menulis. Ada empat skill dalam komunikasi: mendengar, berbicara, membaca, menulis. Dari keempatnya, skill menulislah yang paling sulit. Banyak orang tak pintar menulis secara baik dan benar sesuai EYD (Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan). Mungkin karena kelemahan kurikulum bahasa Indonesia kita juga di sekolah-sekolah.
Bahkan, orang yang dulu kita anggap hebat juga banyak yang tak punya kemampuan menulis yang benar. Itu bisa kita lihat dari cara-cara seseorang menulis di grup-grup WA, status FB, dsb. Tulisannya belepotan. Cara menempatkan huruf besar dan kecil saja salah-salah. Belum bicara tentang aturan penggunaan tanda-tanda baca seperti, titik, koma, tanda pisah atau tanda alangan, apostrof, titik koma, titik dua, elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, kurung siku, tanda hubung, spasi, dsb.
Dari tulisan, saya langsung tahu kualitas intelektual seseorang. Setidaknya, dari tulisan yang amburadul dan kacau balau menunjukkan seseorang itu jarang baca. Karena, untuk bisa menulis, orang harus banyak membaca. Penulis sudah pasti pembaca. Tapi pembaca belum tentu penulis. Menulis adalah meniru membaca, dan berbicara adalah meniru mendengar.
Jadi, bagaimana cara bisa menulis? Jawabannya: belajar dan berlatih. Pelajari dan kuasai aturan EYD, kemudian praktikkan. Biasakanlah menulis apa pun dengan ejaan yang benar sesuai EYD. Termasuk ketika kita menulis-menulis singkat dan sederhana di status FB, di WA, Twitter, dsb. Hanya dengan belajar dan berlatih terus-menerus secara disiplin dan telaten, kecakapan menulis Anda akan meningkat. Dan Anda akan bisa menulis panjang tentang berbagai hal dan persoalan. Itu yang saya lakukan. Punya skill menulis itu sangat penting terlepas apapun profesi kita.
Nani Efendi
0 komentar:
Posting Komentar