alt/text gambar

Sabtu, 02 September 2023

Topik Pilihan: , ,

BASIS DAN SUPERSTRUKTUR KESADARAN (BANGUNAN ATAS IDEOLOGIS)

  

A. Basis (basis): ekonomi

 

B. Superstruktur (bangunan atas): terdiri dari:

1. tatanan institusional (segala macam lembaga yang mengatur kehidupan bersama masyarakat di luar bidang produksi, seperti sistem pendidikan, sistem hukum, dan negara)

2. Tatanan kesadaran kolektif (memuat segala sistem kepercayaan, norma-norma dan nilai yang memberikan kerangka pengertian, makna, dan orientasi spiritual kepada usaha manusia. Di sini termasuk pandangan dunia, agama, filsafat, moralitas masyarakat, nilai-nilai budaya, seni, dsb).

Ket: Marx bertolak dari pengandaian bahwa institusi-institusi, agama, moralitas, dsb, ditentukan oleh struktur kelas dalam masyarakat. Menurut Marx, negara selalu mendukung kelas-kelas atas, dan agama serta sistem nilai lainnya memberikan legitimasi kepada kekuasaan kelas-kelas atas itu.Yang paling terkenal adalah kritik Marx terhadap agama. Menurut Marx, agama (dalam konteks ini adalah agama Katolik pada waktu itu), adalah candu rakyat. Candu itu memberikan kepuasan, tetapi kepuasan itu semu karena tidak mengubah situasi buruk si pecandu. Agama menjanjikan ganjaran di akhirat bagi orang yang tabah menerima nasib. Maka, rakyat kecil bukannya memperjuangkan perbaikan nasib, tetapi malah bersedia menerima penghisapan dan penindasan yang dideritanya, hal yang justru menguntungkan kelas-kelas yang menindas. Begitu juga pandangan-pandangan moral masyarakat, nilai-nilai budaya, filsafat, dan seni, juga menunjang kepentingan kelas atas. Nilai kerukunan, misalnya, menguntungkan majikan karena atas nama nilai itu buruh dapat dilarang mogok: ia bersedia menerima kompromi, bukan memperjuangkan keadilan. Begitu pula tuntutan moral agar kita bersikap sepi ing pamrih, tidak mau menang sendiri, secara efektif dapat mematikan ambisi orang kecil untuk membebaskan diri dari ketertindasannya (lihat Franz Magnis-Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999, h. 123-124

0 komentar:

Posting Komentar