Filsafat menjadikan seseorang berpikir kritis. Berikut ini beberapa contoh orang-orang (tokoh) yang kritis karena mereka mempelajari filsafat. Berikut ini hanyalah sedikit contoh saja. Mereka itu antara lain:
Bung Hatta, Tan Malaka, D.N. Aidit, Daoed Joesoef (https://amp.kompas.com/ekonomi/read/2018/01/24/103352926/mengenang-daoed-joesoef-profesor-yang-pilih-kuliah-ke-perancis-ketimbang-as), Franz Magnis-Suseno, K. Bertens, Goenawan Mohamad, Yusril Ihza Mahendra (https://vt.tiktok.com/ZSNjC9t97/), Ignas Kleden, A.M. Hendropriyono, Rocky Gerung, Nurcholish Madjid, Fazlur Rahman (profesor filsafat di Chicago, gurunya Cak Nur), Gus Dur (https://jabar.nu.or.id/ngalogat/persinggungan-gus-dur-dengan-filsafat-gFVY5), Luthfi Assyaukanie, Komaruddin Hidayat, Simon Petrus Lili Tjahjadi, F. Budi Hardiman, A. Setyo Wibowo, Fuad Hassan, Dian Sastrowardoyo, Budhy Munawar Rachman, Sujiwo Tejo, A. Sonny Keraf, Manuel Kaisiepo, Ayu Utami, F.X. Mudji Sutrisno (S-1-nya di STF Driyarkara), Sindhunata, Rieke Diah Pitaloka (S1 Filsafat STF Driyarkara, S2 Filsafat UI), Robertus Robert, Ulil Abshar Abdalla, Zuhairi Misrawi, Karlina Supeli, Fahruddin Faiz, Yahya Waloni, Gadis Arivia, Donny Gahral Adian, Lucius Karus, Ahmad Syafi'i Maarif, Nezar Patria, Ali Syariati, Arief Budiman, Romo Benny Susetyo (Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang, dan banyak tokoh hebat lainnya. Di Kerinci ada Emil Peria sebagai contoh.
0 komentar:
Posting Komentar