Perdebatan sepanjang sejarah ilmu sosial: Perilaku individu atau kesadaran kolektif masyarakat yang berpengaruh?
Para filsuf, sosiolog, dan teoritisi terbagi dalam tiga kubu. Satu kubu, seperti yang diwakili Durkeim, Karl Marx, teoritisi strukturalis dan fungsionalis, menyatakan bahwa struktur sosial yang menentukan. Individu dibentuk oleh lingkungannya, baik yang berbentuk sistem ekonomi, politik, ataupun kultur. Manusia dibatasi oleh stuktur sosialnya.
Sebaliknya, Weber dan aliran methodelogical individualism lebih menekankan peran agency/aktor. Struktur sosial memang membentuk perilaku, tapi selalu ada manusia unggul yang mampu menjaga jarak dan merenungkan stuktur sosialnya. Pada gilirannya action para agency ini yang membentuk lingkungan baru,yang dimapankan ke dalam sistem ekonomi, politik, dan kebudayaan.
Kubu ketiga mencoba mendamaikan dua penyebab besar itu. Pemikir seperti Anthony Gidens dan Bourdie menyatakan baik struktur sosial dan agency keduanya bersinerji membentuk perilaku individu ataupun kesadaran kolektif. Lingkungan tempat individu itu tumbuh memberikan insentif dan disinsentif bagi perilaku tertentu. Namun dalam ruang yang sama, bisa hadir agency yang memberikan pengaruh yang memperkuat atau memperlemah pengaruh struktur itu. Jika pengaruh agency lebih kuat, tak hanya perilaku individu yang terpengaruh, tapi struktur sosialnya ikut berubah. Demikian pula sebaliknya.
0 komentar:
Posting Komentar