"Hanya orang bijak yang dapat memahami ketidaktahuan dirinya," kata Plato. Plato mengungkapkan ttg kebijaksanaan dan kerendahan hati dalam pengetahuan. Plato menekankan bahwa seseorang yg benar-benar bijak adalah orang yang menyadari betapa terbatasnya pengetahuan yang ia miliki.
Kebijaksanaan sejati tidak datang dari seberapa banyak yang kita tahu, tetapi dari pengakuan bahwa masih banyak yang tidak kita ketahui. Kesadaran akan ketidaktahuan ini adalah langkah pertama menuju pencarian pengetahuan yg lebih dalam. Plato percaya bahwa semakin banyak kita belajar, semakin kita menyadari betapa luasnya alam semesta pengetahuan yang belum kita pahami.
Orang yg bijak tidak sombong dengan pengetahuannya. Ia tahu bahwa pengetahuan adalah proses yang tidak pernah selesai, selalu ada hal-hal baru untuk dipelajari, dan tidak ada yang sepenuhnya memahami segala sesuatu. Itulah yang membuatnya rendah hati dan terus termotivasi untuk belajar dan berkembang.
Plato mengingatkan kita untuk selalu rendah hati dalam proses pencarian pengetahuan. Jangan merasa puas atau sombong dengan apa yang telah kita ketahui. Sebaliknya, kita harus memiliki rasa ingin tahu yang terus-menerus dan terbuka untuk belajar dari siapa pun dan dari mana pun.
Dia mendorong kita untuk tidak takut mengakui bahwa kita tidak tahu sesuatu. Mengakui ketidaktahuan bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan. Itu adalah tanda bahwa kita siap untuk belajar lebih banyak dan tumbuh. Setiap hari, ada peluang untuk belajar hal baru, asalkan kita cukup rendah hati untuk mengakuinya.
"Bayangkan seorang pendaki gunung yang berpikir bahwa puncak yang dia daki adalah yang tertinggi di dunia. Ketika dia sampai di puncak, dia merasa bangga dan berpikir bahwa dia telah menaklukkan segalanya. Namun, ketika dia memandang ke cakrawala, dia melihat gunung-gunung lain yang jauh lebih tinggi. Hanya saat itulah dia menyadari bahwa perjalanan mendakinya belum berakhir, dan ada lebih banyak puncak yang menantinya."
Begitu pula dalam hal pengetahuan. Ketika kita merasa sudah mencapai puncak pemahaman, kita mungkin menemukan bahwa sebenarnya masih banyak yang belum kita ketahui. Orang bijak, seperti pendaki yang menyadari gunung-gunung lain di cakrawala, memahami bahwa perjalanan pengetahuan adalah tanpa akhir. Kesadaran ini mendorong kita untuk terus belajar dan tetap rendah hati sepanjang perjalanan hidup kita.
Kebijaksanaan sejati berasal dari kesadaran akan keterbatasan kita dan dari dorongan yang terus-menerus untuk belajar dan tumbuh.👉
Sumber: https://www.facebook.com/share/p/oRFPaAfbcajSUQzw/?mibextid=oFDknk
0 komentar:
Posting Komentar