Kutipan Albert Camus tersebut mencerminkan filosofi eksistensialisme dan absurdisme yang menjadi dasar pemikiran Camus. Berikut penjelasannya:
1. Kebahagiaan sebagai pengalaman, bukan tujuan
Camus menyampaikan bahwa kebahagiaan tidak bisa ditemukan melalui pencarian obsesif terhadap definisinya. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang abstrak untuk dicari, melainkan sesuatu yang dialami secara langsung dalam menjalani hidup. Jika kita terus-menerus berusaha mendefinisikan atau mencapainya, kita justru terjebak dalam keinginan yang tak pernah terpuaskan.
2. Makna kehidupan dalam absurditas
Dalam absurdisme, Camus menyatakan bahwa kehidupan tidak memiliki makna objektif atau universal. Jika kita terus mencari makna yang “benar” atau “agung,” kita akan kehilangan momen-momen berharga untuk benar-benar hidup. Sebaliknya, Camus menyarankan untuk menerima absurditas kehidupan dan menciptakan makna sendiri dari pengalaman sehari-hari.
3. Hidup di saat ini
Kutipan ini juga mengajarkan tentang pentingnya mindfulness, yaitu hidup di masa kini dan menikmati apa yang ada tanpa terus-menerus memikirkan masa depan atau menganalisis segala sesuatu. Dengan demikian, kebahagiaan dan makna tidak ditemukan melalui pemikiran yang berlebihan, melainkan dengan menjalani hidup secara autentik dan penuh kesadaran.
Intinya, Camus mengajak kita untuk berhenti mencari dan mulai menerima hidup sebagaimana adanya, sehingga kita bisa merasakan kebahagiaan dan makna di dalam proses itu sendiri.
(Sumber: https://www.facebook.com/share/1FAKH1ZYLR/)
0 komentar:
Posting Komentar