Kutipan Paulo Freire ini menguraikan bahwa belajar bukan sekadar menerima informasi, tetapi proses aktif yang melibatkan pikiran, interaksi, dan introspeksi. Berikut adalah penjelasan menarik dari gagasan tersebut:
1. Pengetahuan tidak hanya diterima, tetapi diproses: Freire menolak pandangan tradisional tentang pendidikan sebagai “banking system,” di mana guru hanya menuangkan informasi ke dalam pikiran murid. Sebaliknya, ia menekankan bahwa belajar melibatkan keterlibatan aktif untuk memahami makna dari apa yang disampaikan.
2. Pentingnya pemahaman: Informasi yang hanya dihafal tanpa pemahaman tidak membawa nilai yang mendalam. Proses belajar sejati melibatkan analisis kritis sehingga seseorang benar-benar memahami hubungan antara ide-ide yang dipelajari.
3. Diskusi sebagai alat pembelajaran: Belajar tidak terjadi dalam isolasi. Melalui diskusi, seseorang mengeksplorasi perspektif lain, menguji asumsi, dan memperkaya pemahaman mereka. Proses ini juga membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan dialogis.
4. Refleksi untuk memperdalam makna: Refleksi adalah langkah akhir yang penting dalam pembelajaran. Setelah informasi diterima dan dibahas, refleksi membantu seseorang menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman dan nilai pribadinya. Ini menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berkelanjutan.
5. Konteks pendidikan kritis Freire: Freire memandang pendidikan sebagai alat pembebasan, di mana belajar adalah proses transformasi yang memungkinkan individu untuk memahami dunia dan mengubahnya. Belajar sejati tidak hanya mengubah pikiran, tetapi juga sikap dan tindakan seseorang.
0 komentar:
Posting Komentar