"Nilai seseorang ditentukan oleh apa yang ia cari." – Aristoteles.
Aristoteles menekankan bahwa tujuan dan prioritas seseorang mencerminkan jati dirinya. Apa yang seseorang kejar dalam hidup mencerminkan nilai, prinsip, dan karakter yang ia miliki. Dengan kata lain, hidup kita diberi makna oleh apa yang kita anggap penting dan berharga.
Aristoteles mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk dengan akal budi, dan pilihan hidup mereka menunjukkan bagaimana mereka menggunakan akal tersebut. Jika seseorang mengejar kekayaan semata, maka ia mungkin menilai hidupnya berdasarkan materi. Jika ia mengejar kebijaksanaan, itu berarti ia menghargai pengetahuan dan kebenaran.
Nilai seseorang tidak diukur dari pencapaian atau hasil yang mereka dapatkan, tetapi dari arah pencariannya. Orang yang mengejar tujuan yang mulia, seperti kebahagiaan sejati, kebijaksanaan, atau kebaikan bagi orang lain, menunjukkan kedalaman karakter dan nilai yang ia miliki. Sebaliknya, orang yang hanya mengejar hal-hal dangkal atau egois mungkin memiliki nilai yang sempit dalam pandangan moral.
"Bayangkan dua orang mendaki gunung. Yang satu mendaki untuk menikmati keindahan pemandangan di puncak, sementara yang lain mendaki hanya untuk membuktikan dirinya lebih hebat dari orang lain. Keduanya mungkin sampai ke puncak, tetapi nilai perjalanan mereka sangat berbeda. Yang pertama mencari pengalaman yang bermakna, sedangkan yang kedua hanya mencari pengakuan semu."
Demikian pula dalam hidup, apa yang kita cari menentukan arti dari perjalanan kita. Orang yang mencari makna dan kebaikan akan meninggalkan jejak yang bermakna, sementara yang hanya mengejar kebanggaan kosong akan merasa hampa di akhir perjalanan.
0 komentar:
Posting Komentar