alt/text gambar

Selasa, 11 Februari 2025

Topik Pilihan:

Jalan Karakter


Yudi Latif


Saudaraku, kita terlampau lumrah membayangkan apa yang kita harapkan dari kehidupan; sampai-sampai kita lupa mempertanyakan apa yang diharapkan kehidupan dari kita. 

Karena tak pandai meraba apa yang diharapkan kehidupan dari diri kita, kita terus menjalani kehidupan dgn ukuran kelaziman orang lain. Kita cenderung melakukan apa saja yg orang/bangsa lain lakukan (mentalitas konformis); atau menuruti apa saja yg dikehendaki orang/bangsa lain, yang menyuburkan mentalitas pecundang dan totalitarian. 

Karena menjadikan orang lain dan kelaziman sbg ukuran keberhasilan, kita lebih memburu kesuksesan dgn menaiki tangga karir yg terpandang di mata orang, ketimbang kesediaan melakukan pendalaman diri dlm perjuangan moral menjadi manusia berkarakter.

Tak segan mengambil jalan pintas demi kedudukan dan penghidupan. Sehingga, kehidupan publik kita hanya mengenali dua pertanyaan: siapa yang menang dan apa untungnya? Nyaris tak menghiraukan pertanyaan: siapa dan apa yang benar?

Untuk menjadi manusia berkarakter, setiap orang hrs kenal diri, percaya diri dan punya pendirian. Tak cukup mengandalkan kekuatan diri demi memburu kesuksesan, tetapi juga hrs punya keberanian menghadapi kelemahan diri.

Manusia berkarakter punya kepercayaan diri karena berjangkar pada fundamen yg kuat. Dalam bidang intelek, mereka memiliki keyakinan ttg kebenaran hakiki. Dalam emosi, mereka tertambat dlm jaring cinta tak bersyarat. Dalam tindakan, mereka memiliki komitmen permanen thd tugas berkelanjutan tanpa pamrih kedudukan.

Dengan percaya diri, manusia berkarakter menyadari bahwa setiap pribadi itu istimewa, dan setiap keistimewaan diri itu memiliki jalan moralnya sendiri utk mengemban tugas tertentu sbg darma pengabdian bagi kehidupan. 

Meski begitu, manusia berkarakter juga rendah hati. Sesakti apapun taji pribadi, hanyalah percik kecil dari ketakbertepian jagad raya. Setiap pribadi laksana satu huruf dlm deretan abjad yg mengukir satu karakter istimewa. Betapapun dahsyatnya nilai penting setiap karakter, tidaklah bermakna tanpa berjejaring dgn huruf lain membentuk kata dan kalimat bersama.

Jadilah  bibit unggul individualitas di atas tanah sosialitas yang subur.

https://www.instagram.com/reel/DF84Cg5Ta4W/?igsh=YzgzOHgzNGxlNXhp

0 komentar:

Posting Komentar