๐๐๐ง๐ญ: ๐๐๐ญ๐ข๐๐ฉ ๐๐ซ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ฎ๐ฌ ๐๐๐ซ๐๐ง๐ข ๐๐๐ง๐ ๐ ๐ฎ๐ง๐๐ค๐๐ง ๐๐ข๐ค๐ข๐ซ๐๐ง๐ง๐ฒ๐ ๐๐๐ง๐๐ข๐ซ๐ข!
โSapere audeโ atau โberanilah berpikir sendiriโ merupakan semboyan zaman pencerahan yang dipopulerkan oleh Immanuel Kant, seorang filsuf Jerman. Kutipan tersebut dapat ditemukan dalam artikel Kant berjudul Apa itu Pencerahan?.
Adapun teks utuh pernyataan Kant berbunyi:
โ๐๐๐๐๐๐๐โ๐๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐๐ ๐๐๐๐ข๐ ๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐๐๐๐ค๐๐ ๐๐๐ ๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐โ ๐๐๐ ๐๐๐โ๐๐๐๐ฆ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐. ๐พ๐๐ก๐๐๐๐๐๐๐ค๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐๐๐๐๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐๐ ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ฆ๐ ๐ก๐๐๐๐ ๐ก๐ข๐๐ก๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐. ๐พ๐๐ก๐๐๐๐๐๐๐ค๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐ก ๐๐๐ ๐๐๐โ๐๐๐๐ฆ๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ฆ๐๐๐๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐๐๐๐ค๐๐ ๐๐๐ ๐๐ก๐ข ๐ก๐๐๐๐ ๐ก๐๐๐๐๐๐๐ก ๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐๐๐๐๐ฆ๐ ๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ก๐๐ก๐๐๐๐ โ๐๐ก๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ฆ๐ ๐ก๐๐๐๐ ๐ก๐ข๐๐ก๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐. ๐๐๐๐๐๐ ๐ด๐ข๐๐! ๐๐๐๐๐๐๐๐โ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐ข๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ข ๐ ๐๐๐๐๐๐! ๐ด๐๐๐๐โ ๐ ๐๐๐๐๐ฆ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐โ๐๐โ.
Menurut F. Budi Hardiman dalam buku Pemikiran Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzsche, semboyan sapere aude memuat suatu keyakinan bahwa rasio merupakan kemampuan manusiawi yang sentral. Semboyan itu juga menjelaskan bahwa kemampuan baru menjadi aktual jika dikaitkan dengan suatu keutamaan, yakni keberanian. Sementara itu, Achmad Dhofir Zuhry melihat bahwa sapere aude menjadikan manusia tak lagi tunduk pada kemapanan dalam segala bidang, termasuk agama yang cenderung mengekang dan seringkali dijadikan kendaraan politik untuk mengumpulkan elektoral.
Namun, kedua pandangan tersebut bukan berarti menyatakan bahwa sapere aude adalah perlawanan dan permusuhan manusia terhadap agama. Lebih tepat, kemapanan itu sendiri boleh jadi terselubung dan tersembunyi di balik teks-teks suci agama. Keberanian menggunakan pikiran tak hanya mendobrak kemapanan, tetapi membuat manusia menjadi merdeka.
Dalam hemat saya, melalui ungkapan sapere aude, Kant ingin mendorong orang-orang agar mereka berani mengucapkan pikirannya sendiri, kendati pemikirannya mungkin bertentangan dengan keyakinan agama atau pemikiran umum. Seyogyanya, sapere aude harus menjadi prinsip bagi setiap orang agar mereka bisa terbebas dari belenggu pemikiran orang lain, dan meraih kemerdekaan dengan bersandar pada pemikirannya sendiri.
------------------------------------
Penulis: Indra Nanda Awalludin
Editor: Prima Cahyadi
-----------------------------------
Akses semua situs Historical Meaning:
linktr.ee/HistoricalMeaning
------------------------------------
Sumber:
https://www.facebook.com/share/p/kmhDwJcPhzqKcxUJ/?mibextid=oFDknk
0 komentar:
Posting Komentar